Tuesday, February 03, 2009

Siapa Tuhanmu?

Ketika kita di alam kubur apa yang kita rasakan? sesosok jasad mati yang terbungkus rapi dalam kain kafan? terkungkung dalam sebidang tanah seukuran tubuh?

apa yang kita rasakan ketika malaikatulmaut memisahkan ruh kita dari jasad dan alam dunia? bahkan rosul pun ketika dicabut, konon beliau begitu menyakitkan seperti diiris pedang, seberapa sakit jika malaikatul maut memisahkan ruh dari jasad kita? setelah itu jasad kita akan dikubur oleh sanak keluarga, tetangga dan kawan kita sambil menangisi kepergian kita dan jasad pun kembali menyatu dengan bumi, karena dulu tanah menjadi bahan dasar penciptaan kita, dan secara hakikat apa yang terjadi pada diri ruh kita? kita akan memasuki alam baru alam kubur / alam barzah namanya, apa yang akan kita alami kelak?

kita akan menyendiri disana dalam kegelapan sampai keputusan itu datang! Ma rabbuka? Siapa tuhanmu? Tiba-tiba Pertanyaan itu terucap dari dua sosok malaikat terdengar sangat mudah untuk menjawabnya! Namun di alam kubur sana teramat sulit dijawab bagi siapa saja yang dalam kesehariannya tidak menjadikan allah sebagai Rabb, satu-satunya illah nya.

Seseorang akan sangat sulit untuk menjawab tuhannya Allah, jika dalam kesehariannya lebih memperturutkan hawa nafsu atau dalam artian menjadikan nafsu sebagai tuhannya (illahu) daripada wahyu / aturan Allah.

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (45 : 23)

Seorang yang dalam kesehariannya mentaati (ibadah) aturan sebuah perangkat undang-undang / hukum positif yang dibuat oleh akal manusia, sangat tidak mungkin menjawab Tuhannya Allah ketika ditanya di alam kubur, MaaRobbuka? karena tidak hidup dalam aturan/syariat dien allah

Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan (alihah) selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.(42:21)

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut ( QS 4 : 60)

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman., ( QS 4 : 51 )

Atau bagaimana keadaan di alam kubur orang / umat yang menjadikan rahib / ulama / pakar sebagai tuhan (arbaab) artinya lebih memprioritaskan nasihat / petuah / analisa akal / nafsu rahib/ulama/pakar sebagai pedoman hidup daripada wahyu, apa yang akan dijawab ketika ditanya oleh malaikat di alam kubur MaaRobbuka?

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan (arbab) selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan ( QS 9 : 31 )

Dalam keterangan hadis disebutkan bahwa adi bin hatim menyangggah bahwa beliau ketika masih menjadi seorang nasrani sama sekali tidak ruku dan sujud kepada pendeta / rahib, namun rosul menyanggahnya, bentuk peribadatan atau menuhankan pendeta adalah pendeta / rahib tsb menghalalkan apa-apa yag diharamkan allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan allah kemudian orang-orang nasrani mentaatinya, itulah bentuk peribadatan orang-orang nasrani

Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan hal itu di dalam hadits hasan dari ‘Adiy ibnu Hatim, ia datang ─saat masih Nashrani─ berkata: “Kami tidak pernah mengibadati mereka”. Di sini ‘Adiy ibnu Hatim dan orang-orang Nashrani merasa tidak pernah beribadah kepada alim ulama dan para pendeta, karena mereka tidak pernah sujud dan shalat kepadanya, dan mereka tidak paham apa yang dimaksud dengan peribadatan dan pentuhanan alim ulama dan pendeta itu, maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan hal itu seraya berkata: “Bukankah mereka menghalalkan apa yang Allah haramkan terus kalian ikut menghalalkannya, dan bukankah mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan terus kalian ikut mengharamkannya?”, maka ‘Adiy berkkata: “Ya, benar”, maka Rasulullah berkata lagi: “Itulah bentuk peribadatan kepada mereka”. Yaitu: bukankah mereka membuat hukum dan kalian mematuhi atau menyetujui dan menjadikan hukum mereka sebagai acuan?, dan ‘Adiy mengiakannya”

Atau manusia seperti fir’aun yang mengklaim sebagai robb/tuhan, apa yang akan dijawab, ketika fir'aun ditanya di alam kubur oleh malaikat, MaaRobbuka?

(Seraya) berkata:"Akulah tuhanmu yang paling tinggi." ( QS 79 : 24 )

Dan berkata Fir'aun: "Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah hai Haman untukku tanah liat[1124] kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa dia termasuk orang-orang pendusta." (QS 28:38)

Fir'aun berkata: "Sungguh jika kamu menyembah Tuhan selain aku, benar-benar aku akan menjadikan kamu salah seorang yang dipenjarakan." ( QS 26 : 29 )

Ketuhanan macam apa yang diklaim fir'aun sedangkan dia memahami, dia bukan tuhan yang menciptakan langit dan bumi, fir’aun mengakui dirinya manusia, seperti dialognya musa as dengan fir’aun dalam al-Qur’an. Bahkan ketika ditimpakan azab tuhan fir'aun ini minta tolong kepada Allah Swt

Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir'aun, seorang yang akan binasa." ( QS 17 : 102 )

Dan ketika mereka ditimpa azab (yang telah diterangkan itu) merekapun berkata: "Hai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhamnu dengan (perantaraan) kenabian yang diketahui Allah ada pada sisimu. Sesungguhnya jika kamu dapat menghilangkan azab itu dan pada kami, pasti kami akan beriman kepadamu dan akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu." (QS 7 : 134)

Dan Orang/ rakyat / masyarakat yang loyal, taat dengan penuh kerelaan, keikhlasan hati pada thogut disebut musyrikin karena menduakan (dualisme) konsep tuhan, disatu sisi mengetahui pencipta langit dan bumi adalah Allah SWT disisi lain loyal, taat pada aturan, beribadah, bertaqwa kepada selain allah ( thogut ), merekalah orang-orang yang ketika di alam kubur sangat tidak mungkin menjawab pertanyaan MaaRobbuka? nya Allah tapi akan menjawab Thogut, konsep Tuhan Selain Allah.

Sejatinya orang-orang musyrik hakikatnya ingin menyembah / beribadah / mendekatkan diri kepada allah artinya ingin mencapai kebenaran mutlak (haq) dengan cara yang sangat simbolis melalui media perantara benda-benda mati bisa patung manusia, patung hewan, benda-benda langit, pepohonan atau perantara makhluk hidup dengan menyerahkan diri, segala urusan kehidupan untuk mencapai kebahagian, penolong hidupnya kepada sesuatu atau seseorang dengan sebuah keyakinan hal tersebut sebagai media perantara dan penyampai kepada al-Haq/Allah padahal sebenarrnya segala persangkaan, pengharapan mereka terhadap perantara tersebut hanyalah kebodohan dan hakikatnya mereka beribadah kepada syaitan.

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya." ( QS 39 : 3 )

Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup[689] dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" ( QS 10 : 31 )

Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, ( 4 : 117 )

Mereka mengambil sembahan-sembahan (alihah )selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. 36 : 74

Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan (alihah) selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa) nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? (46:5)

Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan (andad) selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). 2 : 165

Dapat disimpulkan jawaban-jawaban pertanyaan maarobbuka selain Allah SWT., antara lain bentuknya adalah jamak dari konsep tunggal tuhan (illah / rabb) selain Allah yakni ketuhanan (arbab, alihah,andad, thogut dll) :

a. Menuhankan hawa nafsu QS 25 : 43, 45 : 23

c. Penyembah / beribadah kepada setan dari golongan jin & manusia QS 114 : 1-3, 6 : 100, 36 : 60, 21 : 29

d. Menyeru kepada selain allah QS 22 : 60

e. Mengambil jalan tengah antara iman dan kufur QS 4 : 150-151

f. Ibadah kepada aturan rahib / pendeta / ulama / pakar ilmu QS 9 : 31

g. Ibadah kepada tuhan seperti fir’aun QS 79 : 24

h. Menyembah / mensakralkan berhala QS 39 : 3, 26 :71

i. Taat / ibadah kepada aturan / sistem / dien bathil QS 4 : 60, 42 : 21

b. Mengkultuskan para nabi dan malaikat QS 3 : 80, 5 : 72