Wednesday, November 15, 2006

jihad yuk,klo da khilafah

Seorang teman yang sangat loyal pada harokah yang mapan

Bahkan telah sampai pada lefel pembina ato dalam istilah mereka musrif, murobbi

Entah istilah ijihadiyah seperti apa yang dikonsep oleh jamaah sekarang, mungkin ingin menjadi rivalitas pesaing dari istilah ulama yang sudah mapan

Entah lah yang jelas sangat sulit sekali terlepas dari bayang – bayang mereka, maaf jika kalimat ini terlalu melankolis dan terkesan beraroma kebencian yang mendalam, benci disini lebih sekedar benci, benci dalam artian benar – benar cinta. Saya begitu benci dengan harokah sekarang yang cenderung ambigu, parsial, pragmatis bahkan kasarnya ashobiyah, meskipun mereka sama sekali tidak mengakuinya entah lah yang jelas itu terlihat jelas dalam benak dan mataku, kembali ke temanku tadi, beliau yang teramat sangat ingin berjihad tatkala kekhilafahan tlah berdiri atau dalam bahasa kaum syiahnya Ketika imam ke 12 hadir di tengah – tengah dunia yang terbangun dari tidur panjangnya, terbangun karena terusik dengan kacau – balaunya situasi dunia dan bagi saya sendiri dunia ini masih teramat membosankan wabil khusus Indonesia, disini tak ada sama sekali ketertindasan atau pertarungan fisik yang berdarah – darah atau pada sampai pada level invasi perang yang real, yang mampu menggerakkan ruh jihad kaum muslim namun lain bagi kaum terasing yang dengan istiqomah pada dienNya dengan amat lantang meneriakkan jihad demi kejayaan Islam dan merealisasikanya di bumi Indonesia yang dianggap Darul Kufur, penguasa muslimnya yang secara jelas – jelas Loyal pada kepentingan asing dari dunia timur maupun dunia barat dengan perusahaan multinasionalnya, logikanya mungkin secara histories dan normatif memberontak dan mengangkat senjata terhadap kholifah yang secara legal sah secara syar’ie yang jelas - jelas menampakkan kekufuran yang nyata ( al – kufur bawah) dibolehkan apalagi sekarang yang notabene setelah runtuhnya khilafah utsmaniyyah, semua negeri – negeri muslim terpecah belah menjadi beberapa Negara kecil dengan system adaptasi, adospi dari thogut kafir atau hikmah dari dunia barat, hal inilah yang menajdi indicator al – kufru bawaahan.

Kembali ke temanku tadi yang semangat berjihad manakala khilafah telah berdiri, permasalahannya kenapa mesti menunggu khilafah? Mungkin persepsinya dimulai dari mengindentifikasi zaman sekarang adalah termasuk periode mekkah yang mana pada periode ini tiada kekuatan institusi berupa Negara seperti madinah yang pada masa inilah jihad qital terus berlangsung. Tetapi apakah tepat dengan indentifikasi bahwa sekarang adalah periode mekkah??? Lalu bagaimana dengan hukum allah yang lain yang turun di madinah seperti shalat misalnya, apakah kita tidak melaksanakannya karena sekarang periode mekkah. Hei saksikanlah ayat – ayat allah telah turun semua ayat jihad, hudud, qishas, shalat, shaum, zakat, haji dll tergantung situasi kondisi atau waktunya kapan kita harus menerapkannya.