Friday, July 04, 2008

MENTEROR “TUHAN-TUHAN”


Terrorist dalam oxford dictionary adalah orang yang menggunakan kekerasan yang terorganisir untuk melindungi tujuan-tujuan politik. Sedangkan dalam lisanul arab kata teror sering disebutkan rahiba-yarhabu-rahbatan dan rahaban artinya takut. Rahiba sy-syai’an artinya takut kepada sesuatu. Sedangkan dalam QS 8:60, penggunaan teror terbahasakan dalam istilah turhibuna. Ibnu katsir memahami istilah turhibuna dengan tukhawwifuna artinya kalian menggetarkan atau menakut-menakuti, bihi aduwwallahi wa aduwwakum artinya musuh alloh dan musuh kalian, musuh disini maksudnya sesuatu yang diluar islam yakni kafir, kafir disini bisa musyrikin atau ahlu kitab yahudi wa nashara.
Umat islam memegang falsafah kehidupan yang tertuang dalam al-Qur’an dan assunnah sedangkan musuh Allah dan juga musuh islam memegang falsafah kehidupan yang bersumber pada akal manusia. Itu artinya falsafah kehidupan bisa berasal dari Allah atau manusia. Seorang muslim yang bertauhid tentu memahami konsep syahadat, bahwa dia harus menafikan tuhan-tuhan ( la illah ) selain Alloh ( illalloh ), Itu artinya diluar Islam ada konsep tuhan selain Alloh, tuhan tandingan inilah yang disebut thogut.

Thogut itu sendiri memiliki beberapa maksud dan pendefinisian yang beragam yang intinya sesuatu yang diklaim setara dengan konsepsi Tuhan/ Robb / Arbaab.

Thogut bisa diartikan sesuatu ( tuhan ) yang ditaati, diibadahi selain Allah seperti berhala, Allah berfirman

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat- dekatnya." ( QS 39 : 3 )

Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka, ( QS 4 : 117 )

Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka (musyrik ) : "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah." Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku." Kepada- Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri ( QS 39 : 38 )

Atau dalam arti sebuah perangkat undang-undang / hukum positif yang dibuat oleh akal manusia, allah berfirman

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut ( QS 4 : 60)

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya kepada jibt dan thaghut dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman., ( QS 4 : 51 )

Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ? ( QS 5 : 50 )


Atau thoghut dalam artian manusia seperti konsepsi Kristen yang menjadikan pendeta / rahib sebagai tuhan

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan ( QS 9 : 31 )

Semua thogut diatas bersumber dari memperturutkan kehendak hawa nafsu dalam berfikir dan berbuat , inilah sumber dari segala sumber kesesatan manusia menjadikan nafsu sebagai tuhan bisa karena ambisi pribadi, harta, kedudukan, kekuasaan, pengikut, wanita dll.

Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, (QS 25 : 43)

Dalam keterangan hadis disebutkan bahwa adi bin hatim menyangggah bahwa beliau ketika masih menjadi seorang nasrani sama sekali tidak ruku dan sujud kepada pendeta / rahib, namun rosul menyanggahnya, bentuk peribadatan atau menuhankan pendeta adalah pendeta / rahib tsb menghalalkan apa-apa yag diharamkan Allah dan mengharamkan apa yang dihalalkan Allah kemudian orang-orang nasrani mentaatinya, itulah bentuk peribadatan orang-orang nasrani
“Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam telah menjelaskan hal itu di dalam hadits hasan dari ‘Adiy ibnu Hatim, ia datang ─saat masih Nashrani─ berkata: “Kami tidak pernah mengibadati mereka”. Di sini ‘Adiy ibnu Hatim dan orang-orang Nashrani merasa tidak pernah beribadah kepada alim ulama dan para pendeta, karena mereka tidak pernah sujud dan shalat kepadanya, dan mereka tidak paham apa yang dimaksud dengan peribadatan dan pentuhanan alim ulama dan pendeta itu, maka Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan hal itu seraya berkata: “Bukankah mereka menghalalkan apa yang Allah haramkan terus kalian ikut menghalalkannya, dan bukankah mereka mengharamkan apa yang Allah halalkan terus kalian ikut mengharamkannya?”, maka ‘Adiy berkkata: “Ya, benar”, maka Rasulullah berkata lagi: “Itulah bentuk peribadatan kepada mereka”. Yaitu: bukankah mereka membuat hukum dan kalian mematuhi atau menyetujui dan menjadikan hukum mereka sebagai acuan?, dan ‘Adiy mengiakannya”
Atau manusia seperti fir’aun yang mengklaim sebagai tuhan / robb, alqur’an memberi kabar tentang klaim ketuhanan fir’aun
(Seraya) berkata:"Akulah tuhanmu yang paling tinggi." ( QS 79 : 24 )
Fungsi ketuhanan yang diklaim fir’aun dalam artian tuhan / rob / malik sang pengatur manusia, sang pembuat hukum / Syariat sedangkan yang berhak hanya lah Allah
Fir’aun memahami dia bukan tuhan yang menciptakan langit dan bumi, fir’aun mengakui dirinya manusia, seperti dialognya Musa as dengan Fir’aun dalam al-Qur’an
Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir'aun, seorang yang akan binasa." ( QS 17 : 102 )
dan rakyat / masyarakat yang loyal, taat dengan penuh kerelaan, keikhlasan hati beribadah kepada thogut disebut musyrikin karena menduakan konsep tuhan, disatu sisi mengetahui pencipta langit dan bumi adalah allah disisi lain loyal, taat pada aturan, beribadah, bertaqwa kepada selain allah ( thogut )
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidu dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah." Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya)?" ( QS 10 : 31 )
Seorang muslim yang bertauhid, beriman dan beribadah kepada Alloh diperintahkan untuk mengkufuri dan menjauhi thogut
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghu] dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. ( QS 2 : 256 )

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). ( QS 16 : 36 )
Salahsatu bentuk aplikasi dari mengkufuri dan menjauhi thogut adalah menteror musuh alloh dan juga musuh umat islam tersebut
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). QS 8 : 60
Siapakah thogut, musuh alloh dan juga musuh islam itu ? secara sosiologis historis dalam berita shahih dari wahyu, kita mengenal Nabi Musa AS yang membawa misi tauhid melawan diktator tirani sistem ketuhanan fir’aunisme, Nabi Ibrahim AS yang menahan api tauhid dalam bara yang dikobarkan kerajaan Namrud serta Rosulullah SAW mengambil jalan oposisi dari wilayah hukum sistem musyrik mekkah dengan mendirikan sistem tauhid annubuwah di Madinah, kedua sistem tersebut masih dalam satu teritorial yakni jazirah arab, ketika itu menjadi awal sejarah menteror musuh allah dengan syariat jihad dan qital, terlibat banyak peperangan dengan musyrik mekkah yang berakhir dengan perdamaian futuh mekkah, baru setelah itu melakukan futuhat ke bumi allah lainnya seperti romawi dan Persia dll.
Sekarang siapa musuh alloh yang wajib diteror? penjelasan prinsipnya, musuh allah dan juga musuh umat islam harus memilki faktor dibawah ini :
1. Harus kafir bisa musyrik ataupun ahl kitab yahudi wa nashara,
Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. ( QS 98: 6)
2. Berbentuk kerajaan atau negara yang menerapkan sistem thogut / falsafah ketuhanan ( illah ) selain allah SWT, yang zhalim, diktator tirani, yang punya armada pasukan militer seperti fir’aun, abu jahal & abu lahab di dalam musyik mekkah
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah. QS 4 : 76)
3. Dalam siroh rosulullah SAW harus yang satu teritorial seperti musyrik mekkah dalam satu jazirah arab dengan madinah yang ditindaklanjuti dengan futuhat ke bumi allah lainnya seperti Romawi (barat/kapitalisme) dan Persia (timur / sosialisme komunisme )?
Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan daripadamu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa. ( QS 9 : 123 )
So siapa musuh allah yang harus diteror?
Jika kita melihat perkembangan kontemporer dunia Islam akan kita temukan fenomena yang sama dalam hal aksi dan tindakan teror bahwa umat islam menjadi tertuduh, ada apa dibalik peristiwa teror yang melibatkan umat islam? Menurut hemat saya, terlepas dari benar tidaknya teori konspirasi yakni adanya campur tangan intelejen dalam aksi teror.
Aksi teror yang dilakukan oleh umat Islam murni sebagai pengamalan ibadah kepada allah, yakni menteror musuh allah sebagai konsekwensi qishas / pembalasan yang setimpal,
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih ( QS 2 :178 )
Atau sebagai upaya defensif dari invasi perang yang dilakukan oleh pihak musuh, seperti penjajahan Israel di alQuds, invasi USA dan Uni eropa terhadap irak, Afghanistan, chechnya, somalia, aljazair, dll atau secara ofensif karena alasan ideologi / aqidah terhadap kafir harby ( ahlu kitab ) atau kafir musyrik
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian, dan mereka tidak mengharamkan apa yang diharamkan oleh Allah dan RasulNya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al-Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah[638] dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk. ( QS 9 :29 )
Ataupun ofensif memerangi penguasa tirani, zhalim, diktator di negeri-negeri muslim yang mengaku dirinya muslim namun menerapkan hukum selain hukum allah ( thogut ) secara nyata terang-terangan ( alkufru bawaahan)
“Rosululloh SAW menyeru kami maka kami berbai’at kepada beliau, diantara
yang beliau minta kepada kami dalam bai’at itu adalah kesanggupan untuk mendengar
dan taat baik dalam keadaan ringan atau berat, dalam keadaan sulit atau mudah dan
ketika kami diperlakukan tidak adil dan agar kami tidak menggoyang kepemimpinan
seseorang, beliau bersabda: “…kecuali apabila kalian melihat kekufuran yang
nyata ( kufur bawaah ) dengan diiringi bukti yang jelas dari Alloh.”
(Muttafaq‘Alaih dgn redaksi hadits milik Muslim.)

An-Nawawi berkata: “Qodhi ‘Iyadh berkata: “Para ulama sepakat bahwa
kepemimpinan tidak boleh disandang orang kafir, mereka juga sepakat bahwa
apabila seorang pemimpin yang tadinya muslim kemudian murtad, ia harus
diturunkan,” “kalau kemudian ia murtad (melakukan tindakan kufur), mengubah
syari’at atau melakukan kebid’ahan, maka ia telah keluar dari hukum hak
berkuasa, gugurlah kewajiban mentaatinya, kaum muslimin wajib memerangi
dan menurunkannya serta mengganti dengan pemimpin (muslim) lain yang adil
jika itu memungkinkan. Jika tidak bisa dilakukan kecuali dengan membentuk
kelompok, maka kelompok tersebut wajib berjuang mengganti pemimpin yang
telah kufur tersebut. Untuk ahli bid’ah, hal itu tidak wajib kecuali benar-benar
yakin mereka sanggup melawannya. Demikian juga ketika dalam kondisi belum
mampu, itu tidak wajib dilakukan dan hendaknya seorang muslim berhijrah
menyelamatkan agamanya ke negeri lain.” (Shohih Muslim bi Syarhin Nawawi : XII/229)
dan penguasa / Negara yang loyal kepada darul kufur seperti USA, Eropa dll
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. QS 5 : 51
penguasa tersebut bisa terkategori murtad atau musyrik menduakan tuhan dalam pembuatan hukum yang seharusnya wewenang allah sedangkan konskwensi murtad dan syirik adalah dibunuh jika dalam 3 hari tidak tobat.
“Dan Musyrikin Quraisy protes bahwa Rasulullah “Menghina ide kita, mengejek nenek moyang kita, merendahkan agama kita, merendahkan martabat kita, dan menghina tuhan-tuhan kita.” Dan setelah mereka berkata demikian, Rasulullah menjawab, “Dengarkanlah wahai sekumpulan Quraisy! Aku bersumpah demi jiwaku yang berada di genggaman-Nya! Sungguh aku telah datang untuk membunuh kalian.” (Musnad Imam Ahmad; Muhadits Muhaqqiq Ahmad Shakir menggolongkan hadits ini sebagai Hadits Shahih].
Dalam sejarah umat islam bangsa Indonesia tentu kita ingat bagaimana bangsa penjajah Belanda menjuluki pejuang kemerdekaan umat islam bangsa Indonesia dengan sebutan inlander, pemberontak, ekstrimis kanan, fundamentalis dll. Padahal merekalah yang dalam kurun waktu 350 thn menjajah, merampas kekayaan alam, memperbudak umat Islam bangsa Indonesia.
Ketika itu yang dianggap pemberontak, ekstrimis kanan, fundamentalis adalah nama-nama yang harum sebagai pahlawan seperti pangeran diponegoro yang mengumandangkan jihad di perang bubat memerangi Belanda dan antek-anteknya dikalangan pribumi karena tidak rela tanah, rakyatnya dijajah, dirampas, ditindas atau di Sumatera Barat Tuanku Imam Bonjol dalam perang paderi yang memerangi Belanda dan kaum adat pribumi atau di Aceh ada Tengku Umar dan Cut Nya Dien dan banyak ratusan nama mujahidin nusantara lain yang mengumandangkan teror terhadap penjajah, perlu dicatat bahwa ketika itu penjajah Belanda melakukan penjajah mendapat dukungan loyalitas dari kalangan penguasa pribumi yang rakus akan kepentingan duniawi.
Adapun sekarang kondisi negeri-negeri muslim tidak jauh berbeda dengan sejarah masa silam. Sebagian negeri-negeri muslim terjajah secara fisik oleh invasi asing namun ada juga yang secara non fisik seperti penjajah secara ekonomi, budaya dan ideologi sedangkan kondisi semua negeri-negeri tersebut terpecah belah menjadi beberapa negara kecil dengan sistem adaptasi, adopsi dari thogut kafir atau hikmah dari dunia barat, hal inilah yang menjadi indikator kekufuran yang nyata (al-kufru bawaahan) dengan penguasanya yang secara jelas-jelas loyal pada kepentingan asing dari dunia timur maupun dunia barat dengan perusahaan multinasionalnya, logikanya mungkin secara historis dan normatif melakukan teror, memberontak dan mengangkat senjata terhadap kholifah yang secara legal sah secara syar’ie yang jelas-jelas menampakkan kekufuran yang nyata (al-kufru bawah) dibolehkan apalagi sekarang bukan khilafah / daulah islam lebih urgen dan wajib lagi untuk menteror, memberontak, mengangkat senjata dan revolusi kepemimpinan.